Asal Usul Bulan Desember: Penutup Tahun dari Kalender Romawi
Bulan Desember selalu identik dengan suasana akhir tahun — waktu penuh refleksi, kebersamaan, dan harapan baru.
Namun di balik itu, ternyata Desember memiliki akar sejarah yang sangat tua, berasal dari kalender Romawi kuno yang sudah digunakan lebih dari dua ribu tahun lalu.
Uniknya, nama Desember berasal dari kata Latin “Decem”, yang berarti sepuluh — padahal kita mengenalnya sebagai bulan ke-12.
Asal Usul Nama “Desember”
Dalam kalender Romawi kuno, tahun hanya terdiri dari sepuluh bulan, dimulai dari bulan Martius (Maret) dan berakhir di December (Desember).
Urutan bulannya adalah:
-
Martius
-
Aprilis
-
Maius
-
Junius
-
Quintilis
-
Sextilis
-
September
-
October
-
November
-
December
Kata “Decem” berarti sepuluh dalam bahasa Latin.
Pada masa itu, musim dingin tidak dimasukkan ke dalam kalender resmi karena dianggap sebagai “masa tidak aktif” dalam kegiatan pertanian dan pemerintahan.
Baru pada masa Raja Numa Pompilius (sekitar tahun 713 SM), dua bulan baru yaitu Januarius dan Februarius ditambahkan di awal tahun.
Akibatnya, Desember bergeser menjadi bulan ke-12, tetapi nama lamanya tetap dipertahankan — sebagai bentuk penghormatan terhadap sistem kalender Romawi awal.
Desember dalam Peradaban Romawi
Bagi bangsa Romawi, Desember adalah bulan perayaan dan syukur.
Pada masa itu, mereka mengadakan festival Saturnalia, yaitu pesta besar untuk menghormati Dewa Saturnus, dewa kesuburan dan waktu.
Festival ini penuh kegembiraan — orang bertukar hadiah, menghiasi rumah, dan merayakan kebersamaan.
Tradisi inilah yang kemudian menjadi cikal bakal beberapa tradisi akhir tahun modern, seperti bertukar hadiah dan menghias rumah menjelang pergantian tahun.
Makna Filosofis Bulan Desember
Secara simbolis, Desember adalah bulan penutup dan permulaan baru.
Di penghujung tahun, manusia diajak untuk:
-
Merenungkan perjalanan selama satu tahun penuh.
-
Bersyukur atas hasil yang telah dicapai.
-
Menyiapkan diri untuk lembaran baru di tahun berikutnya.
Desember menjadi simbol waktu dan perubahan, sebagaimana Dewa Saturnus yang mengatur siklus kehidupan dan panen.
Secara filosofis, bulan ini mengingatkan bahwa setiap akhir selalu menjadi awal dari sesuatu yang baru.
Fakta Menarik Tentang Desember
-
Batu kelahiran Desember adalah Turquoise, melambangkan perlindungan dan keberuntungan.
-
Bunga khas Desember adalah Narcissus yang berarti harapan dan pembaruan.
-
Di belahan bumi utara, Desember menandai datangnya musim dingin, sementara di belahan bumi selatan, justru menjadi awal musim panas.
-
Dalam kalender Gregorian modern, Desember memiliki 31 hari dan menjadi bulan terpanjang dalam refleksi waktu tahunan.
Perjalanan Kalender Menuju Modern
Ketika Julius Caesar memperkenalkan kalender Julian pada tahun 45 SM, sistem penanggalan Romawi disempurnakan menjadi 12 bulan penuh.
Namun, posisi Desember tetap di akhir tahun — sebuah simbol penutup yang kokoh.
Kemudian, ketika kalender Gregorian diperkenalkan pada tahun 1582 oleh Paus Gregorius XIII, Desember tetap mempertahankan posisinya sebagai bulan ke-12, menjaga kesinambungan dari masa Romawi hingga kini.
Penutup
Desember bukan sekadar bulan terakhir dalam kalender, melainkan penanda siklus kehidupan dan waktu.
Ia lahir dari akar sejarah Romawi kuno, namun maknanya tetap relevan hingga zaman modern:
waktu untuk merenung, bersyukur, dan memulai kembali.
Sejarah Desember mengajarkan bahwa perubahan bukan berarti melupakan asal, tetapi melanjutkan perjalanan dengan menghargai masa lalu.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Selamat Hari Guru Nasional 25 November 2025
Menghargai Peran Guru Sebagai Penerang Peradaban Setiap tanggal 25 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Guru Nasional sebagai bentuk penghormatan kepada para pendidik yang tela
Asal Usul Angka 9: Puncak Kesempurnaan dalam Sistem Bilangan
Pendahuluan Angka 9 dikenal sebagai angka terakhir dalam deret bilangan tunggal, sering dianggap sebagai simbol kesempurnaan, pencapaian, dan kebijaksanaan. Dalam banyak budaya, angka
Hari Anak Sedunia: Membangun Masa Depan Cerah bagi Generasi Penerus
Perayaan Hari Anak Sedunia menjadi momentum penting untuk mengingatkan dunia tentang hak, perlindungan, dan kesejahteraan anak. Setiap tanggal 20 November, seluruh negara merayakan hari
Asal Usul Angka 8: Simbol Keabadian dan Keseimbangan
Pendahuluan Angka 8 sering dikaitkan dengan kemakmuran, keseimbangan, dan keabadian. Bentuknya yang simetris dan tak berujung telah menjadikannya simbol yang sangat kuat dalam berbagai
Asal Usul Angka 7: Angka Sakral yang Menembus Zaman
Pendahuluan Angka 7 telah lama dianggap istimewa oleh berbagai peradaban. Dari tujuh hari dalam seminggu, tujuh warna pelangi, hingga tujuh keajaiban dunia — angka ini selalu dik
Asal Usul Angka 6: Simbol Keharmonisan dan Kesempurnaan
Pendahuluan Angka 6 sering diidentikkan dengan makna keharmonisan, keseimbangan, dan kesempurnaan. Dalam kehidupan sehari-hari, angka ini hadir dalam banyak aspek: enam sisi kubus, ena
Asal Usul Angka 5: Simbol Keseimbangan dan Inovasi
Pendahuluan Angka 5 memiliki makna istimewa di berbagai peradaban. Ia sering dianggap sebagai simbol keseimbangan, perubahan, dan kemanusiaan. Kita mengenal lima jari di setiap tangan,
Asal Usul Angka 4: Simbol Stabilitas dan Struktur
Pendahuluan Angka 4 sering dikaitkan dengan makna stabilitas, keteguhan, dan keseimbangan dalam kehidupan. Kita mengenal empat arah mata angin, empat musim, dan empat elemen utama (tan
Asal Usul Angka 3: Simbol Kesempurnaan dan Keseimbangan
Pendahuluan Angka 3 sering dianggap sebagai simbol kesempurnaan, keseimbangan, dan harmoni. Dalam berbagai budaya, angka ini melambangkan struktur yang kokoh — seperti segitiga y
Asal Usul Angka 2: Simbol Kesetimbangan dan Dualitas
Pendahuluan Angka 2 adalah lambang dari pasangan, keseimbangan, dan keberagaman. Jika angka 1 melambangkan permulaan dan keesaan, maka angka 2 menggambarkan hubungan antara dua hal yan
